Langsung ke konten utama

Shy

Hello,..Pals!!!
This is my new posting on my new blog....
I want you to read it carefully and don’t forget to give comment...
Why????
Because,..
It’s ASSIGNMENT...
Hohohoho......

Boys and Girls...
Have you ever have such as a silly experience??? ( or,.are you silly??? Hehehe...)
It just my experience about foreigners Pals!! Sometimes we do a silly thing when we meet foreigners, right? But, I’m sure...meeting with foreigners is one of wonderfull experience that we have ever had....right?
If you thing so...I just give you one word.....”.....NDESOOO...”....=p
Oke..
Be wise boys and girls...hohoho...=)
a study to bridge two cultures or customs between countries or even just different place that have different culture ( in Indonesia maybe different island...), which aims to gain an understanding of cultural differences and customs of that different place.

Well, this knowledge is necessary for us who want to study abroad, or want to work, even just a trip .What the point? yes to avoid missunderstanding,. And most importantly to minimize cultural shock fitting out the first time ... hehe .... It will be better for us to know more first before we go or visit somewhere.....
Now, see my story yaa..=)
My experience happen when I’m in the second grade of junior high school... I was child, hate English, like to play with boy ( but not playboy...lhah???!!).
Our school went to Bali at that time to fill the mid semester activities (if I’m not mistake..)..And the story begin....(jrrenkk...jrrenkk..jrrenk.......*sound effect...)
Me and my friends walked a long Tanah Lot...( for your information, all of us can’t speak English and absolutely deeply sorry hate that languange at that time )
We met a foreigner...a tall man,..white skin..curly brown hair..( but not handsome..sorry for that..)
He walked to us...looked at us..so deep...
he came...step by step...came and stand..near us..
My friend: Hey..aku wedi...( javanese language)
Me: aku iyo..
My friend: mau apa yaa dek'e?
Me: mbuh..meneng we lah..
My friend: Coba ngobrol yuk..
me: he?
Foreigner (F) : hello....
My friend (MF) : Hy..
F: may I know where is the great place to take a picture here..may you be my guide?
MF: No sir..it's not mei..it's april..
F: No, I mean...will u be my guide to see and walking around this place?
MF, Me: Yes...yess....
F: So, lets go..
me: where?
F: going around..
MF: NO,..we ndak mau nonkgrong with you..
me: ???
F:???
MF n Me: mlayuuuuuuuu...........

so shy ro remember that....
English,.is importand..at least..we can talk..so we can understand little bit..when we meet foreigners.....
Pals!
language, is the most importand things to having communication with people...
hope you enjoy that...
let's learn more bout CCU..=)


Komentar

  1. funny...^-^
    that's a great experience and inspiring you to learn english right???

    hahai....Experience is the best teacher...^-^

    BalasHapus
  2. funny's story guys..... :D
    I'am agree with you about how the important of English, at least we can understand what they are speak about.
    And after read your statement in the top of this story "I want you to read it carefully and don’t forget to give comment...
    Why????
    Because,..
    It’s ASSIGNMENT..."
    I must do this for safety in class :D

    BalasHapus
  3. hahhaa,,, so ndeso so (dulu):D
    yaa,, me too, but we can use our gesture to show the meaning or using another way to say something,,
    and the pronunciation is important, when I said "Wednesday" to a foreigner, he didn't understand, and I tried to use another way "hmm.. the day after Tuesday" and he said "ohhh ((Wednesday)) (just omit the 'D' ---> Wensday'"
    hahhaaa... that is Fun...
    Let's speak in English.. break the grammar and use our Gesture.. :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memutuskan, Memetakan, Eksekusi (Sebuah Catatan Refleksi)

Memutuskan, Memetakan, Eksekusi MME Program Berdampak pada Murid “KERAPU” (Kerjasama Regu dalam Permainan Seru) Oleh: Yani Purbaningrum, S.Pd   Being a leader is not easy. Kiranya kata – kata tersebut memang tepat menjadi sebuah kesimpulan, setelah saya mengikuti program pendidikan guru penggerak selama hampir tujuh bulan ini. Materi demi materi yang diberikan mengubah cara berpikir, memberikan insight baru, serta mengubah arah gerak dalam bertindak ke sebuah tujuan dan pengalaman yang lebih baik dan berpihak pada murid. Termasuk, modul tentang kepemimpinan yang menjadi puncak pembelajaran Pendidikan Guru Penggerak yaitu modul 3.1 hingga 3.3. Pengalaman yang luar biasa telah didapatkan dari melakukan aksi nyata sesuai dengan arahan dan isi materi yang ada dalam modul pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajar, pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, serta penyusunan program yang berdampak pada murid. Sebuah aksi nyata telah dilakukan dalam proses pembelajaran modu

GURU PENGGERAK EPISODE 1

  ARTIKEL TAK MUDAH TAPI BUKAN BERARTI MUSTAHIL (AKSI NYATA BUDAYA POSITIF DALAM PROGRAM GURU PENGGERAK) (Oleh: Yani Purbaningrum, S.Pd) CGP Angkatan 4 Kota Bandung   Program Guru Penggerak yang dibuat oleh pemerintah tentunya mempunyai tujuan yang mulia. Guru sebagai target diharapkan dapat menerapkan apa yang telah dipelajarinya di pendidikan dalam aksi nyata di sekolah atau lingkungan masing – masing. Melakukan perubahan – perubahan sederhana dari lingkup yang paling kecil secara konsisten agar berdampak ke perubahan besar berikutnya. Diharapkan para guru penggerak ini menjadi agen transformasi dunia pendidikan di Indonesia dengan segala problematika di dalamnya. Mengikuti Program Guru Penggerak dilakukan secara sadar karena keinginan dan harapan akan bergeraknya pendidikan kearah yang lebih baik. Materi – materi yang terdapat di dalamnya, seolah membuka kembali pikiran para guru tentang apa dan bagaimana harus melayani murid serta mempersiapkannya menjadi penerus bang

IMBAS PANDEMI BAGI PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR (Sebuah Catatan Kecil seorang Guru Amatir)

Pandemi Covid19 yang terjadi hampir di seluruh penjuru dunia memberikan dampak yang signifikan di berbagai sektor. Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Hal ini harusnya turut menjadi perhatian utama di seluruh dunia selain dampak ekonomi global yang pasti turut terguncang. Mampukah dunia pendidikan bertahan dan dapat ikut menyesuaikan diri dalam balutan dilematis efek kebijakan selama pandemi? Akankah praktisi, guru, peserta didik, dan orangtua sebagai pelaku utama pendidikan dapat beradaptasi dengan “new normal pendidikan”? Sudahkah pendidikan mendapat perhatian yang cukup? Bagaimana efek pandemi bagi aspek pendidikan khususnya pendidikan dasar? Sejak pertengahan Maret 2020, pemerintah telah melarang kegiatan pembelajaran tatap muka seiring perkembangan Covid19 di Indonesia yang semakin meluas. Setelah ditemukannya beberapa kasus positif di berbagai daerah, pemerintah mulai concern untuk melindungi masyarakat dengan berbagai cara termasuk menutup sekolah dan fasum kecuali R