Langsung ke konten utama

PART 1.4

Sang Putri tersenyum, mengingat segala hal yang sempat membuatnya terpuruk
"Lalu kalau semua ini sedemikian lucu, kenapa aku bisa sedemikian merasa mati?" pikirnya.

Perjalannya berlanjut.
Kali ini, dengan langkah ringan dan senandungnya yang merdu, dia melangkah menuju bukit asa, tempat dimana dulu, dia dan pangeran sikap bertemu.

Aku pernah membiarkanmu pergi dengan orang lain..
pernah tidak memperjuangkanmu..
pernah mematikan rasaku...
tapi tidak untuk saat ini,
hanya kamu yang aku butuhkan..

Kata - kata itu, yang pernah dengan indah terucap.
Kini hanya diingat dengan senyuman oleh Putri Rasa..

Apakah beda antara sayang, butuh, dan penting?

Ketika kamu menyayangi seseorang, tetapi kamu tidak membutuhkannya, tidak menganggapnya penting, maka dia hanyalah akan menjadi temanmu, tidak lebih..dan jangan berharap lebih..

Ketika kamu membutuhkan seseorang, tetapi kamu tidak menyayanginya, tidak menganggapnya penting. Kamu hanya akan mendekatinya saat butuh, dan pergi ketika dia tak lagi berguna bagimu.

Ketika kamu menganggap seseorang itu penting bagi hidupmu, kamu akan berusaha membuatnya selalu ada di dekatmu, tidak akan membiarkannya pergi, membuatnya merasa nyaman sehingga dia betah berlama - lama bahkan tidak akan pernah meninggalkanmu..

Mungkin ini jawaban dari Tuhan atas semua yang terjadi...
Tuhan membuat Putri Rasa berpikir,.
dan menemukan jawabannya..

kali ini dia mengerti..

Pangeran Sikap hanya menyayanginya..
tapi dia tidak mengganggap Putri Rasa penting bagi dirinya..

tapi tidak sebaliknya..
itulah yang membuat Putri Rasa menjadi mati....



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEBUAH REFLEKSI (2021 BERAKHIR, 2022 SUDAH BERJALAN)

Semakin memahami bahwa, waktu berjalan terus, sadar atau tidak kita sadari. Semakin kita menunda langkah, semakin lama impian kita teraih. Target - target pencapaian apakah sudah terlaksana? Atau malah hanya berujung di tong sampah sebagai kertas usang yang terlupakan. 2021,  Pandemi masing menghantui. Mengawali tahun dengan semangat baru, karena satu mimpi akhirnya tercapai di tahun ini, lulus PPG daljab bersamaan dengan suami. Artinya, tunai sudah kewajiban menimba ilmu keprofesian, dan muncullah tanggung jawab baru untuk memajukan dunia pendidikan.  Ya, aku anggap ini sebagai tanggung jawab baru. Setelah hampir 5 bulan belajar lagi tentang profesi yang telah aku geluti sejak 2012 silam, ternyata masih banyak hal yang belum aku terapkan, banyak perkembangan ilmu yang aku dapatkan, dan wajib aku amalkan untuk mengantar "mereka" ke masa depan yang lebih baik. Tidak mudah menjalankan tupoksi disela banyaknya kegiatan lain yang bermunculan. Diantara masalah yang muncul, menyera...
Persahabatan itu seperti ini... 7 years.. dalam suka dan duka.. >.< NONATAYA foreva..;D

Teacher???

kali ini.. saya akan berbahasa Indonesia dulu ya teman.. karena.. posting kali ini sedikit "berat"... hohoho.... Pals!! pernah kah kita berpikir bahwa...Guru adalah awal pembentuk stereotype dalam benak siswa? Try to remember Pals!! let's do little bit flashback about almost 15 years ago maybe.. waktu jaman2 kita masih ungusan..#SD (red)... In our first grade.. guru meminta kita menggambar PEMANDANGAN...dan beliau memberi contoh.. beliau menggambar 2 buat segitiga yang digandeng (a.k.a gunung)..dua garis berkelok - kelok (a.k.a. jalan)..sebuah segitiga di atas persegi ( a.k.a. rumah )..dan banyak tanda centang (v) yang disebut sawah... right??? so,.what happen? selama bertahun - tahun berikutnya jika kita diminta menggambar dengan tema "pemandangan"..yang terlintas di benak kita adalah..gunung, sawah, rumah, dan jalan berkelok..... karena itulah stereotype tentang "pemandangan" yang ditanamkan guru kita.. apakah pemandangan hanya sebat...