Putri Rasa tertarik pada sebuah pohon beringin yang rindang.
Di bawahya nampak indah dengan hijaunya rumput yang dihiasi bunga putih.
Melangkahlah kaki sang Putri kesana.
tempat dimana dia pernah duduk berdua dengan Sang Ratu, Ibunya..
Putri Rasa tersenyum,
teringat kembali, percakapannya dengan orang yang cintanya tak kan pernah bisa dia balas dengan apapun..
"Ibu, aku pernah merasakan perhatian yang berbeda dari berpuluh - puluh pangeran..
Aku ingin menanyakan padamu Bu, manakah Cinta yang sesungguhnya"
"Bisa kau ceritakan 2 perhatian yang menurutmu paling membekas anakku?"
"Bisa Bu"
Ada seorang pangeran, yang selalu mengajakku berkelana..
dia begitu bangga memperkenalkanku pada sahabatnya..
Dia tidak pernah sekalipun membicarakan hal yang tidak bisa kami diskusikan..
dia seolah tau kemampuanku, perasaanku..
Dia tidak pernah menyatakan perasaannya..
Aku hanya merasa, dia selalu melindungiku..
Dan dia hanya berkata, membawaku dalam setiap doanya..
Yang kedua,
Dia pangeran yang baik, baik pada semua putri..
Dia memiliki hati yang lembut.. Bijaksana..
Beberapa kali kami pergi dan dia menyatakan betapa dia mencintaiku..
Dia tidak pernah memperkenalkanku pada sahabatnya..
Dia jarang menceritakan hubungannya denganku dengan teman-temannya..
aku tidak tau, apakah aku penting bagi hidupnya,
Tapi dia selalu bisa membuatku yakin bahwa dia mencintaiku..
Ibu, aku merasakan sesuatu yang berbeda pada dua pangeran itu,.
Tapi manakah diantara cinta itu yang sejati?
Manakah diantara keduanya, yang paling mampu bertahan?
"Anakku, cinta sejati adalah disaat hatimu berkata Ya..tanpa alasan..
Cinta sejati adalah pada saat dia maupun kamu merasa bangga diluar tanpa harus menyatakan..
Cinta sejati adalah bukti..
Tidak perlu berucap anakku, rasakan dengan hati.."
Aku menerimamu tanpa alasan, karena hatiku berkata KAU..
aku tidak tahu apa yang ada dalam hatimu tentang aku,..
tapi bagiku, kau sangat penting bahkan saat kau membuatku terluka..
Mungkin,
caraku mencintaimu yang salah, sampai kau meninggalkanku,..
Putri Rasa kembali menangis,
teringat cinta sang ibu yang begitu tulus..
Sungguh,
segala yang dititahkannya nyata dalam kehidupannya...
Sedetik dia merasakan kembali..
perasaan indah yang bernama..
CINTA..
Di bawahya nampak indah dengan hijaunya rumput yang dihiasi bunga putih.
Melangkahlah kaki sang Putri kesana.
tempat dimana dia pernah duduk berdua dengan Sang Ratu, Ibunya..
Putri Rasa tersenyum,
teringat kembali, percakapannya dengan orang yang cintanya tak kan pernah bisa dia balas dengan apapun..
"Ibu, aku pernah merasakan perhatian yang berbeda dari berpuluh - puluh pangeran..
Aku ingin menanyakan padamu Bu, manakah Cinta yang sesungguhnya"
"Bisa kau ceritakan 2 perhatian yang menurutmu paling membekas anakku?"
"Bisa Bu"
Ada seorang pangeran, yang selalu mengajakku berkelana..
dia begitu bangga memperkenalkanku pada sahabatnya..
Dia tidak pernah sekalipun membicarakan hal yang tidak bisa kami diskusikan..
dia seolah tau kemampuanku, perasaanku..
Dia tidak pernah menyatakan perasaannya..
Aku hanya merasa, dia selalu melindungiku..
Dan dia hanya berkata, membawaku dalam setiap doanya..
Yang kedua,
Dia pangeran yang baik, baik pada semua putri..
Dia memiliki hati yang lembut.. Bijaksana..
Beberapa kali kami pergi dan dia menyatakan betapa dia mencintaiku..
Dia tidak pernah memperkenalkanku pada sahabatnya..
Dia jarang menceritakan hubungannya denganku dengan teman-temannya..
aku tidak tau, apakah aku penting bagi hidupnya,
Tapi dia selalu bisa membuatku yakin bahwa dia mencintaiku..
Ibu, aku merasakan sesuatu yang berbeda pada dua pangeran itu,.
Tapi manakah diantara cinta itu yang sejati?
Manakah diantara keduanya, yang paling mampu bertahan?
"Anakku, cinta sejati adalah disaat hatimu berkata Ya..tanpa alasan..
Cinta sejati adalah pada saat dia maupun kamu merasa bangga diluar tanpa harus menyatakan..
Cinta sejati adalah bukti..
Tidak perlu berucap anakku, rasakan dengan hati.."
Aku menerimamu tanpa alasan, karena hatiku berkata KAU..
aku tidak tahu apa yang ada dalam hatimu tentang aku,..
tapi bagiku, kau sangat penting bahkan saat kau membuatku terluka..
Mungkin,
caraku mencintaimu yang salah, sampai kau meninggalkanku,..
Putri Rasa kembali menangis,
teringat cinta sang ibu yang begitu tulus..
Sungguh,
segala yang dititahkannya nyata dalam kehidupannya...
Sedetik dia merasakan kembali..
perasaan indah yang bernama..
CINTA..
Komentar
Posting Komentar