Langsung ke konten utama

PIKIRAN DAN SEMESTA

Meninggalkan kebiasaan yang lama bagi sebagian orang akan menjadi suatu ketakutan sendiri.
Takut atau lebih jatuh pada khawatir.
Khawatir tidak dapat beradaptasi dengan baik,
Khawatir tidak dapat bersosialisasi dengan baik,
Khawatir tidak dapat menjalani hari - hari sebaik pada saat dia berada "zona nyaman" nya,
And so many else.

Tapi,
Pernahkah kita berpikir,
Mungkin kehidupan kita bisa menjadi lebih baik,
Mungkin Ibadah kita bisa menjadi lebih tekun,
Mungkin pola pikir kita akan semakin berkembang,
Mungkin pribadi kita bisa menjadi lebih bijak,
Mungkin secara sosial, ekonomi, religi, and so on, kita menjadi lebih "FANTASTIS"

POSITIVE
Ini yang harus menjadi pegangan dalam hidup.
Pernahkah mendengar tentang kekuatan pikiran?
Ya, PIKIRAN kita TERHUBUNG dengan SEMESTA.
Karenanya,
Kenapa kita tidak memikirkan hal - hal positive saja?
Sulit?
Pasti.
Kami pun belum bisa menerapkannya secara penuh.
Tapi,
We are growing by learning.

Ini yang kami coba,
Sejak memutuskan untuk mendaftar di kota lain,
Kami berharap dapat diterima dan memikirkan segala hal seolah - olah kami sudah diterima disana.
Merencanakan bagaimana kami akan tinggal,
Merencanakan bagaimana kami akan hidup,
Merencanakan bagaimana kami akan menyekolahkan anak kelinci ini..:D
Semua kami bawa dalam doa, dan memohon restu orangtua.

Setiap kekhawatiran kami ubah ke pikiran positive,
Karena yang kami yakini,
Jika Allah menghendaki kami ada disana,
Allah PASTI menjamin rejeki kami.

Ketika ketakutan itu datang,
Kata pertama yang terlintas hanyalah ALLAHU AKBAR.
ALLAH MAHA BESAR.
Setiap masalah besar yang datang,kami punya ALLAH yang MAHA BESAR.
Keraguan itu, terkikis, walaupun tidak dapat dipungkiri masih tetap menggelayut di hati.

Tapi kembali lagi,
JALANI, NIKMATI, SYUKURI.
Kami menjalani setiap prosesnya dengan penuh semangat dan membawa dalam setiap doa.
Sampai kami saat ini ada disini.
Di kota yang kami pikirkan, kami impikan, dengan pekerjaan yang saat ini masih kami bawa dalam doa, agar diberikan tepat waktu oleh ALLAH Ta'ala.

Cerita ini akan bermula dengan BISMILLAH.


Salam Kecil dari Kami,
Keluarga Kelinci

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEBUAH REFLEKSI (2021 BERAKHIR, 2022 SUDAH BERJALAN)

Semakin memahami bahwa, waktu berjalan terus, sadar atau tidak kita sadari. Semakin kita menunda langkah, semakin lama impian kita teraih. Target - target pencapaian apakah sudah terlaksana? Atau malah hanya berujung di tong sampah sebagai kertas usang yang terlupakan. 2021,  Pandemi masing menghantui. Mengawali tahun dengan semangat baru, karena satu mimpi akhirnya tercapai di tahun ini, lulus PPG daljab bersamaan dengan suami. Artinya, tunai sudah kewajiban menimba ilmu keprofesian, dan muncullah tanggung jawab baru untuk memajukan dunia pendidikan.  Ya, aku anggap ini sebagai tanggung jawab baru. Setelah hampir 5 bulan belajar lagi tentang profesi yang telah aku geluti sejak 2012 silam, ternyata masih banyak hal yang belum aku terapkan, banyak perkembangan ilmu yang aku dapatkan, dan wajib aku amalkan untuk mengantar "mereka" ke masa depan yang lebih baik. Tidak mudah menjalankan tupoksi disela banyaknya kegiatan lain yang bermunculan. Diantara masalah yang muncul, menyera...
Persahabatan itu seperti ini... 7 years.. dalam suka dan duka.. >.< NONATAYA foreva..;D

Teacher???

kali ini.. saya akan berbahasa Indonesia dulu ya teman.. karena.. posting kali ini sedikit "berat"... hohoho.... Pals!! pernah kah kita berpikir bahwa...Guru adalah awal pembentuk stereotype dalam benak siswa? Try to remember Pals!! let's do little bit flashback about almost 15 years ago maybe.. waktu jaman2 kita masih ungusan..#SD (red)... In our first grade.. guru meminta kita menggambar PEMANDANGAN...dan beliau memberi contoh.. beliau menggambar 2 buat segitiga yang digandeng (a.k.a gunung)..dua garis berkelok - kelok (a.k.a. jalan)..sebuah segitiga di atas persegi ( a.k.a. rumah )..dan banyak tanda centang (v) yang disebut sawah... right??? so,.what happen? selama bertahun - tahun berikutnya jika kita diminta menggambar dengan tema "pemandangan"..yang terlintas di benak kita adalah..gunung, sawah, rumah, dan jalan berkelok..... karena itulah stereotype tentang "pemandangan" yang ditanamkan guru kita.. apakah pemandangan hanya sebat...