Langsung ke konten utama

Part 1

Semburat merah menyilaukan mata...
Dingin pagi merasuk ke kulit, meresap ke setiap aliran darah dan membuat Putri Rasa mengurungkan niatnya membuka juntaian selimut wool hangat yang menutupi seluruh tubuhnya.
Pagi ini, pagi dimana Putri Rasa memulai hari nya yang baru..
Melewati empat tahun penuh perjuangan..
Melupakan kenangan terhadap Pangeran Sikap..yang pergi, tanpa kata..meninggalkannya dengan segudang asa yang masih menyala..

memang aku bersalah,
pernah meninggalkanmu karna ego yang tidak bisa aku jelaskan..
aku menyiakan rasa mu yang begitu besar,.
aku membuatku sedemikian marah,
sampai kau tak sanggup lagi bahkan untuk sekedar menyapaku ketika kita bertemu,.
tapi apa yang aku jalani,.
hanya sebatas ego,
yang pada akhirnya mengantarkanku pada kenyataan bahwa..
rasa ini ada, hanya untuk rasamu,.
dan menghadapi penyesalan ini,
dengan luka dari ego yang diperjuangkan...

Dan ketika aku menyadari,
aku bahkan semakin tersakiti karena kau telah mendapatkan rasa yang lain..
yang tidak lagi menyatukan rasa ku, dan rasa mu..

Putri Rasa sudah mengambil keputusan paling penting dalam hidupnya,.
Bahwa dia hanya harus mengejar semua mimpinya sendiri. Memperjuangkan kerajaannya dan menjadi contoh Putri yang baik bagi negerinya..
Sedetik mengingat janjinya pada diri sendiri,.
Putri rasa terbangun, menggeliat, melempar selimutnya, membuka jendela kamar, dan tersenyum pada Matahari, diiringi kilauan semburat merah.
" Selamat Pagi Dunia, aku siap menjadi diriku yang baru, dan menemukan lagi Pangeranku...terimakasih telah setia menungguku.."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEBUAH REFLEKSI (2021 BERAKHIR, 2022 SUDAH BERJALAN)

Semakin memahami bahwa, waktu berjalan terus, sadar atau tidak kita sadari. Semakin kita menunda langkah, semakin lama impian kita teraih. Target - target pencapaian apakah sudah terlaksana? Atau malah hanya berujung di tong sampah sebagai kertas usang yang terlupakan. 2021,  Pandemi masing menghantui. Mengawali tahun dengan semangat baru, karena satu mimpi akhirnya tercapai di tahun ini, lulus PPG daljab bersamaan dengan suami. Artinya, tunai sudah kewajiban menimba ilmu keprofesian, dan muncullah tanggung jawab baru untuk memajukan dunia pendidikan.  Ya, aku anggap ini sebagai tanggung jawab baru. Setelah hampir 5 bulan belajar lagi tentang profesi yang telah aku geluti sejak 2012 silam, ternyata masih banyak hal yang belum aku terapkan, banyak perkembangan ilmu yang aku dapatkan, dan wajib aku amalkan untuk mengantar "mereka" ke masa depan yang lebih baik. Tidak mudah menjalankan tupoksi disela banyaknya kegiatan lain yang bermunculan. Diantara masalah yang muncul, menyera...
Persahabatan itu seperti ini... 7 years.. dalam suka dan duka.. >.< NONATAYA foreva..;D

Teacher???

kali ini.. saya akan berbahasa Indonesia dulu ya teman.. karena.. posting kali ini sedikit "berat"... hohoho.... Pals!! pernah kah kita berpikir bahwa...Guru adalah awal pembentuk stereotype dalam benak siswa? Try to remember Pals!! let's do little bit flashback about almost 15 years ago maybe.. waktu jaman2 kita masih ungusan..#SD (red)... In our first grade.. guru meminta kita menggambar PEMANDANGAN...dan beliau memberi contoh.. beliau menggambar 2 buat segitiga yang digandeng (a.k.a gunung)..dua garis berkelok - kelok (a.k.a. jalan)..sebuah segitiga di atas persegi ( a.k.a. rumah )..dan banyak tanda centang (v) yang disebut sawah... right??? so,.what happen? selama bertahun - tahun berikutnya jika kita diminta menggambar dengan tema "pemandangan"..yang terlintas di benak kita adalah..gunung, sawah, rumah, dan jalan berkelok..... karena itulah stereotype tentang "pemandangan" yang ditanamkan guru kita.. apakah pemandangan hanya sebat...