Memutuskan, Memetakan, Eksekusi
MME
Program Berdampak pada Murid
“KERAPU”
(Kerjasama
Regu dalam Permainan Seru)
Oleh:
Yani Purbaningrum, S.Pd
Being a leader is not easy. Kiranya
kata – kata tersebut memang tepat menjadi sebuah kesimpulan, setelah saya
mengikuti program pendidikan guru penggerak selama hampir tujuh bulan ini.
Materi demi materi yang diberikan mengubah cara berpikir, memberikan insight baru, serta mengubah arah gerak
dalam bertindak ke sebuah tujuan dan pengalaman yang lebih baik dan berpihak
pada murid. Termasuk, modul tentang kepemimpinan yang menjadi puncak
pembelajaran Pendidikan Guru Penggerak yaitu modul 3.1 hingga 3.3. Pengalaman
yang luar biasa telah didapatkan dari melakukan aksi nyata sesuai dengan arahan
dan isi materi yang ada dalam modul pengambilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajar, pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, serta penyusunan program
yang berdampak pada murid.
Sebuah aksi nyata telah dilakukan dalam proses pembelajaran
modul 3 ini. Melalui kegiatan analisis masalah, pengambilan keputusan, pemetaan
sumber daya untuk dikelola hingga menyusun program yang berdampak pada murid
telah terlaksana dengan bantuan berbagai pihak. Pada artikel ini akan
disampaikan sebuah praktik baik dalam penerapan pengelolaan program yang
berdampak pada murid dengan mengimplentasikan kedua materi sebelumnya dalam
proses aksi nyata tersebut.
“KERAPU”
adalah sebuah program yang akan dilaksanakan di dalam kegiatan intrakurikuler
dan telah diujicobakan sebagai bentuk aksi nyata pengelolaan program yang
berdampak pada murid. “Kerjasama Regu di
Permainan Seru” dibuat guna menciptakan lingkungan pembelajaran yang
menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan
emosi yang positif, hingga berkemampuan dan berkeinginan untuk memberikan
pengaruh positif kepada kehidupan orang lain dan sekelilingnya, lingkungan yang
mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif
dan bijaksana, serta lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan
memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di
sekitarnya. Anak – anak dilatih untuk saling bekerjasama, mengatur strategi,
saling mendukung, saling memahami dan menguatkan serta memberikan energi
positif bagi rekan kelompoknya.
Aksi nyata pelaksanaan program “KERAPU” dilaksanakan di
kelas 6B SDN 223 Bhakti Winaya Kota Bandung dalam rangka perpisahan kelas 6. Kegiatan
diawali dengan mencari tahu kegiatan dan situasi yang diharapkan baik murid
maupun orangtua sebagai penutup kegiatan mereka di SD. Kemudian dilanjutkan
dengan mencari alernatif – alternatif kegiatan yang mampu mengakomodir kebutuhan
murid. Menyusun rencana kegiatan bersama murid dan menyampaikan rencana pada
orangtua. Termasuk memetakan sumber daya apa yang bisa digunakan, siapa saja
yang bisa membantu, siapa saja yang terlibat, dengan sebisa mungkin
meminimalisir pendanaan dan memanfaatkan sumber daya yang ada. (Fact)
Setelah melalui proses diskusi yang cukup panjang diputuskan
beberapa kegiatan sederhana yang akan dilaksanakan di Alun – Alun Regol Kota
Bandung. Lokasi ini dipilih, selain karena lokasinya dekat dengan sekolah dan
rumah anak – anak juga karena cukup luas dan kondusif untuk kegiatan permainan
beregu. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam program ini yaitu permainan
beregu “kereta cepat” dan “lingkaran persahabatan”.
Permainan “kereta cepat” menguji kemampuan murid untuk
bekerjasama dalam sebuah kompetisi. Mereka harus bisa menyusun strategi agar
menjadi yang tercepat tanpa meninggalkan anggota regunya. Mereka harus mampu
membuat timnya kuat, saling memahami kelemahan dan kelebihan setiap anggotanya
dan menentukan urutan “gerbong” agar selama berjalan, kereta bisa cepat tanpa
putus atau jatuh.
Dalam kegiatan “lingkaran persahabatan” anak – anak diberikan
challenge untuk lebih mengenal setiap
temannya dengan menceritakan karakter kesukaan dan mengapa memilih karakter
tersebut serta saling menebak karakternya. Kemudian challenge menirukan gerakan teman, dan lain sebagainya.
Senang rasanya melibatkan anak-anak dalam mendesign sebuah kegiatan. Mereka secara aktif dan kreatif ikut berpartisipasi dari awal, pelaksanaan, hingga akhir acara. Merencanakan dengan penuh tanggung jawab, melaksanakan kegiatan dengan bahagia, dan mengakhirinya dengan luar biasa. Pengalaman yang tak terlupakan dan mempererat silaturahmi anak – anak meskipun mereka akan terpisah oleh pilihan sekolah lanjutan yang diharapkan. Banyak pelajaran yang didapat baik untuk saya sebagai guru yang mendampingi proses pelaksanaan program maupun bagi anak - anak sebagai eksekutor program. (Feeling)
Kegiatan yang disusun dari, oleh, dan untuk murid ini tentu
memiliki beberapa kendala. Seperti belum stabilnya emosi murid berdasarkan usia
mereka sehingga guru dan orangtua sebagai pendamping harus sabra dalam
memberikan pengertian. Beberapa sikap egois dan idealisme muncul dan membuat
sedikit perdebatan. Hal ini wajar dan justru dijadikan bahan belajar untuk
musyawarah dan menghargai pendapat orang lain. Serta belajar memahami situasi
yang tidak bisa dipaksakan. Tentu hal ini adalah sebuah proses untuk melatih
kebijaksanaan murid dalam mengambil keputusan.
Ke depan, program ini akan diintegrasikan dalam proses
pembelajaran. Bekerjasama dalam regu dan permainan memberikan energi positif
bagi murid sehingga diharapkan penerapan materi akan berlangsung lebih baik. Kegiatan
refleksi selalu menjadi poin penting untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
program. Sehingga program ini tidak hanya berhenti di kelas guru penggerak
namun dapat diimplementasikan di lingkup yang lebih luas. (Future)
Memimpin bukanlah hal yang mudah, menjadi seorang pemimpin harus mampu menggerakkan dan melahirkan pemimpin - pemimpin yang baru. Dalam pembelajaran, seorang guru harus mampu mendidik setiap murid untuk mengelola dirinya sendiri menjadi seorang pemimpin. Sehingga anak - anak akan terbiasa bijaksana dalam mengambil keputusan dan bertanggung jawab dalam menjalankan setiap rencana yang mereka susun sendiri. Namun sebelum semua itu bisa terlaksana, seorang guru harus bisa dengan baik memberikan contoh, yang artinya harus mampu terlebih dahulu menjadi seorang pemimpin pembelajar yang mampu membuat keputusan dengan adil dan bijaksana, mampu mengelola setiap sumber daya yang ada di sekitarnya, dan mampu menyusun serta melaksanakan program yang berdampak pada muridnya. Salam Bahagia, Salam Guru Penggerak.
Komentar
Posting Komentar