Langsung ke konten utama

Harapan dan Kenyataan

Manusia selalu penuh dengan harapan,
Saat kita berangkat tidur, kita berharap terbangun esok pagi,
Saat kita bangun pagi, kita berharap aktivitas berjalan lancar hari ini,
Kita berharap rejeki yang berlimpah,
Kita berharap kesehatan yang berkah,
Kita berharap hidup kita baik - baik saja.
Lalu,
Jika harapan kita tidak sesuai kenyataan?
Jika kita terseok bngun pagi?
Ketika rejeki tak sepenuh harapan?
Ketika sakit tiba - tiba datang?
Rasa apa yang ada?
Marah, sedih, kecewa?

Apa benar kita tidak layak berharap?
Bukan,
Bukan itu esensi berharap.
kita wajib punya harapan, impian,
setinggi mungkin,
tapi juga harus siap dengan segala kemungkinan.
Allah
tempat satu-satunya berharap,
itulah kenapa akan ada dan harus selalu ada plan A, B, C

ikhlas,
hal paling gampang diucapkan tapi paling sulit dilakukan.
tapi,inilah yang membuat kita tetap kuat.

#celotehibukelinci

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teacher???

kali ini.. saya akan berbahasa Indonesia dulu ya teman.. karena.. posting kali ini sedikit "berat"... hohoho.... Pals!! pernah kah kita berpikir bahwa...Guru adalah awal pembentuk stereotype dalam benak siswa? Try to remember Pals!! let's do little bit flashback about almost 15 years ago maybe.. waktu jaman2 kita masih ungusan..#SD (red)... In our first grade.. guru meminta kita menggambar PEMANDANGAN...dan beliau memberi contoh.. beliau menggambar 2 buat segitiga yang digandeng (a.k.a gunung)..dua garis berkelok - kelok (a.k.a. jalan)..sebuah segitiga di atas persegi ( a.k.a. rumah )..dan banyak tanda centang (v) yang disebut sawah... right??? so,.what happen? selama bertahun - tahun berikutnya jika kita diminta menggambar dengan tema "pemandangan"..yang terlintas di benak kita adalah..gunung, sawah, rumah, dan jalan berkelok..... karena itulah stereotype tentang "pemandangan" yang ditanamkan guru kita.. apakah pemandangan hanya sebat...
Persahabatan itu seperti ini... 7 years.. dalam suka dan duka.. >.< NONATAYA foreva..;D

SEBUAH REFLEKSI (2021 BERAKHIR, 2022 SUDAH BERJALAN)

Semakin memahami bahwa, waktu berjalan terus, sadar atau tidak kita sadari. Semakin kita menunda langkah, semakin lama impian kita teraih. Target - target pencapaian apakah sudah terlaksana? Atau malah hanya berujung di tong sampah sebagai kertas usang yang terlupakan. 2021,  Pandemi masing menghantui. Mengawali tahun dengan semangat baru, karena satu mimpi akhirnya tercapai di tahun ini, lulus PPG daljab bersamaan dengan suami. Artinya, tunai sudah kewajiban menimba ilmu keprofesian, dan muncullah tanggung jawab baru untuk memajukan dunia pendidikan.  Ya, aku anggap ini sebagai tanggung jawab baru. Setelah hampir 5 bulan belajar lagi tentang profesi yang telah aku geluti sejak 2012 silam, ternyata masih banyak hal yang belum aku terapkan, banyak perkembangan ilmu yang aku dapatkan, dan wajib aku amalkan untuk mengantar "mereka" ke masa depan yang lebih baik. Tidak mudah menjalankan tupoksi disela banyaknya kegiatan lain yang bermunculan. Diantara masalah yang muncul, menyera...