Ini bukan tentang bagaimana aku menemukanmu.
Ini tentang bagaimana jiwa kita dipertemukan.
Menulis,
adalah cara aku mengungkapkan semuanya padamu,
karena kata tak ada lagi makna ketika semua hanya ilusi belaka.
Bahkan hanya untuk mengucap maaf,
semua terasa hambar ketika terlalu banyak kesalahan yang telah aku perbuat.
Bahkan hanya untuk mengucapkan terimakasih,
semua terasa biasa ketika itu terjadi hanya setelah kesalahan terucap.
Ini tentang bagaimana jiwa kita dipertemukan.
Menulis,
adalah cara aku mengungkapkan semuanya padamu,
karena kata tak ada lagi makna ketika semua hanya ilusi belaka.
Bahkan hanya untuk mengucap maaf,
semua terasa hambar ketika terlalu banyak kesalahan yang telah aku perbuat.
Bahkan hanya untuk mengucapkan terimakasih,
semua terasa biasa ketika itu terjadi hanya setelah kesalahan terucap.
Aku masih belum mampu menjadi dewasa karenanya aku meminta
maaf,.
Aku masih belum mampu mengelola amarahku karenanya aku minta
maaf,.
Aku masih belum mampu menempatkan diriku, karenanya aku
minta maaf,.
Kenali aku saat ini sebelum kamu menyesal di kemudian hari,
Karena semakin aku menyadari dan mengenal diriku sendiri,
Aku semakin merasa tidak pantas untukmu,.
Aku semakin menyadari, kau sedemikian berharga jika hanya
untuk berdiri di sampingku,.
Jika kau meganggap ini sebagai aku yang masih rendah diri,
Pada kenyataannya,
Mungkin kedewasaanku memang belum cukup mampu
menenangkanmu,.
Mungkin keberadaanku belum cukup membuatmu bahagia,.
Mungkin sikap – sikapku justru membuatmu terluka..
Aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu,
Itu satu – satunya yang bisa aku lakukan..
Benar – benar tidak ada yang lain lagi yang bisa aku berikan
buatmu,.
Terimakasih telah selalu mendengarkanku,
Terimakasih telah selalu bisa menenangkanku,
Terimakasih telah selalu membuatku bahagia,
Maaf,
Bahkan untuk membuatmu tersenyum saja aku belum mampu
melakukannya,.
Komentar
Posting Komentar