Langsung ke konten utama

SOUL

Ini bukan tentang bagaimana aku menemukanmu.
Ini tentang bagaimana jiwa kita dipertemukan.

Menulis,
adalah cara aku mengungkapkan semuanya padamu,
karena kata tak ada lagi makna ketika semua hanya ilusi belaka.
Bahkan hanya untuk mengucap maaf,
semua terasa hambar ketika terlalu banyak kesalahan yang telah aku perbuat.
Bahkan hanya untuk mengucapkan terimakasih,
semua terasa biasa ketika itu terjadi hanya setelah kesalahan terucap.



Aku masih belum mampu menjadi dewasa karenanya aku meminta maaf,.
Aku masih belum mampu mengelola amarahku karenanya aku minta maaf,.
Aku masih belum mampu menempatkan diriku, karenanya aku minta maaf,.
Kenali aku saat ini sebelum kamu menyesal di kemudian hari,
Karena semakin aku menyadari dan mengenal diriku sendiri,
Aku semakin merasa tidak pantas untukmu,.
Aku semakin menyadari, kau sedemikian berharga jika hanya untuk berdiri di sampingku,.
Jika kau meganggap ini sebagai aku yang masih rendah diri,
Pada kenyataannya,
Mungkin kedewasaanku memang belum cukup mampu menenangkanmu,.
Mungkin keberadaanku belum cukup membuatmu bahagia,.
Mungkin sikap – sikapku justru membuatmu terluka..
Aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu,
Itu satu – satunya yang bisa aku lakukan..
Benar – benar tidak ada yang lain lagi yang bisa aku berikan buatmu,.
Terimakasih telah selalu mendengarkanku,
Terimakasih telah selalu bisa menenangkanku,
Terimakasih telah selalu membuatku bahagia,
Maaf,
Bahkan untuk membuatmu tersenyum saja aku belum mampu melakukannya,.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memutuskan, Memetakan, Eksekusi (Sebuah Catatan Refleksi)

Memutuskan, Memetakan, Eksekusi MME Program Berdampak pada Murid “KERAPU” (Kerjasama Regu dalam Permainan Seru) Oleh: Yani Purbaningrum, S.Pd   Being a leader is not easy. Kiranya kata – kata tersebut memang tepat menjadi sebuah kesimpulan, setelah saya mengikuti program pendidikan guru penggerak selama hampir tujuh bulan ini. Materi demi materi yang diberikan mengubah cara berpikir, memberikan insight baru, serta mengubah arah gerak dalam bertindak ke sebuah tujuan dan pengalaman yang lebih baik dan berpihak pada murid. Termasuk, modul tentang kepemimpinan yang menjadi puncak pembelajaran Pendidikan Guru Penggerak yaitu modul 3.1 hingga 3.3. Pengalaman yang luar biasa telah didapatkan dari melakukan aksi nyata sesuai dengan arahan dan isi materi yang ada dalam modul pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajar, pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, serta penyusunan program yang berdampak pada murid. Sebuah aksi nyata telah dilakukan dalam proses pembelajaran modu

GURU PENGGERAK EPISODE 1

  ARTIKEL TAK MUDAH TAPI BUKAN BERARTI MUSTAHIL (AKSI NYATA BUDAYA POSITIF DALAM PROGRAM GURU PENGGERAK) (Oleh: Yani Purbaningrum, S.Pd) CGP Angkatan 4 Kota Bandung   Program Guru Penggerak yang dibuat oleh pemerintah tentunya mempunyai tujuan yang mulia. Guru sebagai target diharapkan dapat menerapkan apa yang telah dipelajarinya di pendidikan dalam aksi nyata di sekolah atau lingkungan masing – masing. Melakukan perubahan – perubahan sederhana dari lingkup yang paling kecil secara konsisten agar berdampak ke perubahan besar berikutnya. Diharapkan para guru penggerak ini menjadi agen transformasi dunia pendidikan di Indonesia dengan segala problematika di dalamnya. Mengikuti Program Guru Penggerak dilakukan secara sadar karena keinginan dan harapan akan bergeraknya pendidikan kearah yang lebih baik. Materi – materi yang terdapat di dalamnya, seolah membuka kembali pikiran para guru tentang apa dan bagaimana harus melayani murid serta mempersiapkannya menjadi penerus bang

IMBAS PANDEMI BAGI PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR (Sebuah Catatan Kecil seorang Guru Amatir)

Pandemi Covid19 yang terjadi hampir di seluruh penjuru dunia memberikan dampak yang signifikan di berbagai sektor. Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Hal ini harusnya turut menjadi perhatian utama di seluruh dunia selain dampak ekonomi global yang pasti turut terguncang. Mampukah dunia pendidikan bertahan dan dapat ikut menyesuaikan diri dalam balutan dilematis efek kebijakan selama pandemi? Akankah praktisi, guru, peserta didik, dan orangtua sebagai pelaku utama pendidikan dapat beradaptasi dengan “new normal pendidikan”? Sudahkah pendidikan mendapat perhatian yang cukup? Bagaimana efek pandemi bagi aspek pendidikan khususnya pendidikan dasar? Sejak pertengahan Maret 2020, pemerintah telah melarang kegiatan pembelajaran tatap muka seiring perkembangan Covid19 di Indonesia yang semakin meluas. Setelah ditemukannya beberapa kasus positif di berbagai daerah, pemerintah mulai concern untuk melindungi masyarakat dengan berbagai cara termasuk menutup sekolah dan fasum kecuali R