Langsung ke konten utama

SOUL

Ini bukan tentang bagaimana aku menemukanmu.
Ini tentang bagaimana jiwa kita dipertemukan.

Menulis,
adalah cara aku mengungkapkan semuanya padamu,
karena kata tak ada lagi makna ketika semua hanya ilusi belaka.
Bahkan hanya untuk mengucap maaf,
semua terasa hambar ketika terlalu banyak kesalahan yang telah aku perbuat.
Bahkan hanya untuk mengucapkan terimakasih,
semua terasa biasa ketika itu terjadi hanya setelah kesalahan terucap.



Aku masih belum mampu menjadi dewasa karenanya aku meminta maaf,.
Aku masih belum mampu mengelola amarahku karenanya aku minta maaf,.
Aku masih belum mampu menempatkan diriku, karenanya aku minta maaf,.
Kenali aku saat ini sebelum kamu menyesal di kemudian hari,
Karena semakin aku menyadari dan mengenal diriku sendiri,
Aku semakin merasa tidak pantas untukmu,.
Aku semakin menyadari, kau sedemikian berharga jika hanya untuk berdiri di sampingku,.
Jika kau meganggap ini sebagai aku yang masih rendah diri,
Pada kenyataannya,
Mungkin kedewasaanku memang belum cukup mampu menenangkanmu,.
Mungkin keberadaanku belum cukup membuatmu bahagia,.
Mungkin sikap – sikapku justru membuatmu terluka..
Aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu,
Itu satu – satunya yang bisa aku lakukan..
Benar – benar tidak ada yang lain lagi yang bisa aku berikan buatmu,.
Terimakasih telah selalu mendengarkanku,
Terimakasih telah selalu bisa menenangkanku,
Terimakasih telah selalu membuatku bahagia,
Maaf,
Bahkan untuk membuatmu tersenyum saja aku belum mampu melakukannya,.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEBUAH REFLEKSI (2021 BERAKHIR, 2022 SUDAH BERJALAN)

Semakin memahami bahwa, waktu berjalan terus, sadar atau tidak kita sadari. Semakin kita menunda langkah, semakin lama impian kita teraih. Target - target pencapaian apakah sudah terlaksana? Atau malah hanya berujung di tong sampah sebagai kertas usang yang terlupakan. 2021,  Pandemi masing menghantui. Mengawali tahun dengan semangat baru, karena satu mimpi akhirnya tercapai di tahun ini, lulus PPG daljab bersamaan dengan suami. Artinya, tunai sudah kewajiban menimba ilmu keprofesian, dan muncullah tanggung jawab baru untuk memajukan dunia pendidikan.  Ya, aku anggap ini sebagai tanggung jawab baru. Setelah hampir 5 bulan belajar lagi tentang profesi yang telah aku geluti sejak 2012 silam, ternyata masih banyak hal yang belum aku terapkan, banyak perkembangan ilmu yang aku dapatkan, dan wajib aku amalkan untuk mengantar "mereka" ke masa depan yang lebih baik. Tidak mudah menjalankan tupoksi disela banyaknya kegiatan lain yang bermunculan. Diantara masalah yang muncul, menyera...
Persahabatan itu seperti ini... 7 years.. dalam suka dan duka.. >.< NONATAYA foreva..;D

Teacher???

kali ini.. saya akan berbahasa Indonesia dulu ya teman.. karena.. posting kali ini sedikit "berat"... hohoho.... Pals!! pernah kah kita berpikir bahwa...Guru adalah awal pembentuk stereotype dalam benak siswa? Try to remember Pals!! let's do little bit flashback about almost 15 years ago maybe.. waktu jaman2 kita masih ungusan..#SD (red)... In our first grade.. guru meminta kita menggambar PEMANDANGAN...dan beliau memberi contoh.. beliau menggambar 2 buat segitiga yang digandeng (a.k.a gunung)..dua garis berkelok - kelok (a.k.a. jalan)..sebuah segitiga di atas persegi ( a.k.a. rumah )..dan banyak tanda centang (v) yang disebut sawah... right??? so,.what happen? selama bertahun - tahun berikutnya jika kita diminta menggambar dengan tema "pemandangan"..yang terlintas di benak kita adalah..gunung, sawah, rumah, dan jalan berkelok..... karena itulah stereotype tentang "pemandangan" yang ditanamkan guru kita.. apakah pemandangan hanya sebat...